Rabu, 03 Februari 2010

Jiwa yang muthmainnah (tenang)

JIWA YANG MUTHMAINNAH
Jiwa yang muthmainnah (tenang) merupakan dambaan dan impian bagi setiap umat manusia. Kalau kita lihat fenomena yang terjadi saat-saat ini adalah gambaran ketidak damaian dalam jiwa manusia. Adanya ketidaknyamanan negeri, ketidaktenangan rumah tangga dan ketidaknyamanan ditempat kerja disebabkan  manusia banyak lupa dari mengingat dan berdzikir kepada Allah SWT. Karena dengan mengingat Allah hati akan menjadi tentram. Allah SWT berfirman :
28. (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan MENGINGAT Allah. Ingatlah, hanya dengan MENGINGAT Allah-lah hati menjadi tenteram. (QS. 13:28)
Sebaik-baik bacaan dan dzikir adalah membaca Alqur’an karena Alqur’an kalamullah Alqur’an sebagai pandangan hidup (way of life)  yang dapat mengarahkan  manusia ke jalan yang diridhoi Allah. Disamping itu Alqur’an sebagai  pegangan hidup umat manusia merupakan tuntunan yang harus kita baca, pelajari dan kita amalkan. Membaca Alqur’an jangan ketika sedang ada masalah saja, akan tetapi hendaknya setiap hari kita mendawamkan dan membiasakan membaca Alqur’an baik waktu pagi ataupun malam walaupun 1-5 ayat, bisa saja pagi harinya atau kalau tidak bisa pagi maka malamnya yang terpenting istiqomahnya bukan banyaknya. Maka insya Allah hati akan menjadi tentram. Dan Alqur’an juga merupakan solusi bagi setiap masalah yang dihadapinya, agar manusia dapat keluar dari permasalahannya dan  mendapat petunjuk dari jalan kesesatan. Karena itu dengan mendawamkan Alqur’an maka segala permasalahan apapun yang dihadapi akan dapat kita atasi, juga permasalahan  kecil maupun besar akan Allah tunjukkan jalan keluarnya.
Dalam suatu riwayat dari Muadz bin Jabbal, dia berkata : Aku pernah bersama Nabi Muhammad SAW dalam suatu perjalanan. Maka aku berkata ya Rasulallah? Ceritakanlah kepada kami sebuah cerita yang bermanfaat kepada kami. Maka beliau menyampaikan : Jika kamu menginginkan kehidupan orang-orang yang beruntung, kematian orang-orang yang mati syahid, selamat pada hari dihimpunnya manusia, mendapat naungan di hari panas, dan mendapat petunjuk dari kesesatan, maka abadikanlah/langgenglah membaca Alqur’an karena ia adalah firman Allah yang maha pengasih, benteng dari syaitan dan berat dalam timbangan amal.

Hadits ini memberikan pemahaman bahwa kalau kita ingin hidup mulia dan mati syahid tidak harus berjihad dengan cara melakukan bom bunuh diri seperti yang dilakukan oleh para pelaku yang mengatasnamakan jihad. Karena jihad itu dalam arti luas adalah sungguh-sungguh. Artinya ada kesungguhan dalam setiap perintah yang dianjurkan oleh agama kita, bukan pengeboman yang selama ini terjadi. Oleh karena itu kita mesti hati-hati dalam mencari guru ngaji/ustadz khususnya untuk anak-anak kita agar tidak mudah menerima ajaran/aliran yang tidak jelas, hindari pengjian-pengajian yang tidak transparan apalagi mengikuti aliran sesat yang akhir-akhir ini banyak bermunculan.


Dalam hadits yang disampaikan oleh Anas RA Rasulullah bersabda :
Artinya : Perbanyaklah membaca Alqur’an di rumah kalian, sesungguhnya suatu rumah yang di dalamnya tidak pernah dibacakan Alqur’an, maka sedikit kebaikannya dan banyak keburukannya serta menyempitkan penghuninya. (HR. Addaruquthni)

Hadits ini mengajarkan kita keutamaan membaca Alqur’an yang maksudnya adalah bahwa untuk membentuk rumah tangga tentram, damai dan nyaman maka jangan lupa untuk menghiasi rumah-rumah kita dengan membaca Alqur’an, karena rumah yang tidak pernah dibacakan Alqur’an di dalamnya tiada kebaikan/keberkahan dan bahkan banyak keburukannya, serta rumah itu membuat penghuninya tidak betah tinggal di dalamnya. Maka pantas kalau yang terjadi banyak rumah tangga tidak mendapankan ketentraman karena jauh dari membaca Alqur’an. Untuk itu dianjurkan agar kita banyak membaca Alqur’an di dalam rumah kita, agar banyak kebaikannya dan jauh dari keburukannya serta menjadikan kita barokah dan betah tinggal di dalamnya. 

Dalam hadits yang diriwayatkan Imam At-Tirmidzi Rasulullah SAW bersabda :
Artinya : Sesungguhnya orang yang di dalam dadanya tidak terdapat sebagian ayat dari Al-Qur’an bagaikan rumah yang tidak ada penghuninya. (HR. Tirmidzi)


Dalam riwayat yang disampaikan Abu Hurairah RA, beliau berkata : Aku mendengar Rasulallah SAW bersabda : Barang siapa yang mengharapkan bertemu dengan Allah, maka hendaklah dia memuliakan keluarganya Allah, ditanya kepada beliau (Rasulallah SAW) : Apakah Allah Azza Wajalla memiliki keluarga? Beliau menjawab : ya. Ditanya lagi : Siapakah mereka itu ya Rasulallah? Beliau menjawab : Keluarga Allah di dunia adalah orang-orang yang membaca Alqur’an. Ingat barang siapa yang memuliakan mereka maka Allah akan memuliakan orang itu dan memberinya surga. Dan barang siapa yang menghina mereka maka Allah pun akan menghinakan orang itu dan memasukannya ke dalam neraka. Hai Abu Hurairah, tiada seorangpun di sisi Allah yang lebih mulia dari orang yang hafal Alqur’an. Ingat sesungguhnya orang yang hafal Alqur’an adalah lebih mulia di sisi Allah dari siapapun kecuali para nabi.

Begitu mulianya orang-orang yang membaca Alqur’an sampai-sampai disebutkan dalam hadits nabi sebagai Ahlullah (keluarganya Allah) karena Alqur’an  firman Allah yang mulia.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA juga dijelaskan :
Artinya : Barang siapa mendengarkan ayat Alqur’an (yang dibaca orang lain) maka Allah mencatat untuknya kebaikan yang berlipat ganda. Dan barang siapa membaca ayat Alqur’an kelak ayat yang dibacanya itu merupakan nur (cahaya) baginya di hari kiamat. (HR. Ahmad)

Dalam hadits yang lain Rasulallah bersabda : Bacalah Alqur’an karena sesungguhnya Alqur’an pada hari kiamat akan memberi syafa’at kepada pembacanya.

Dalam suatu riwayat bahwa kelak pada hari kiamat nanti ketika manusia bingung memikirkan dirinya masing-masing, ada makhluq yang menjelma menjadi seorang yang indah, cakep, cantik yang tidak dikenal oleh diri kita, dia adalah makhluq yang bernama Alqur’an. Dia mencari orang-orang yang senantiasa membaca Alqur’an, dan gemar membaca Alqur’an, lalu dia mendekatinya dan mengajak berbicara dengan perkataan sopan, bahasa yang indah dan menyenangkan, mengatakan ini aku yang dulu engkau  selalu menemaniku, engkau yang mengapeliku, engkau yang selalu membacaku baik di waktu pagi maupun malam,  kalau begitu mari kamu ikut aku kata Alqur’an, aku ajak engkau ketempat yang indah lalu dibawanya orang itu ketaman surganya Allah SWT.

Bagi orang-orang yang konsisten berdzikir mengingat Allah dengan membaca Alqur’an atau banyak menyebut nama Allah maka akan mendapatkan ketentraman jiwa dan mereka dipanggil dalam firmannya : Wahai jiwa-jiwa yang tentram. Kembalilah kepada Rabbmu dengan hati yang puas lagi diridhoi-Nya.
Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar