Rabu, 27 Januari 2010

GURU




GURU-GURU KU
Ditumbuhkan dari ketulusan dan jiwa luhur yang Senantiasa kau kantungi,
di sini benak masih menggelitik. Masih kuingat, menu-menu pelajaran 
yang kau hidangkan pada kami disertai bumbu-bumbu cerita tentang keindahan dan kesopanan, kini tlah habis tersantap

Hafal-hafalan dan rumus-rumus serta nasihat laksana peluru-peluru yang kau masukkan pada senjataku 'tuk jelang masa depan agar menjadi anak yang berguna.

Tiga tahun sudah tereguk manisnya kekudusan jiwamu,Kau rajang satu-satu dari kami dengan keputihan hati, Kau gelarkan lipatan-lipatan harap sebagai bekal dalam menyongsong masa depan yang cemerlang

Tiga tahun sudah tereguk manisnya kekudusan jiwamu
Kini, hanyalah potongan puisi yang dapat kami hadiahkan
Namun, walaupun hanya potongan puisi, biarlah ini dapat menjadi kenangan bahwa di antara kita pernah terjalin sebentuk kasih sayang

Dan perpisahan ini takkan pernah memadamkannya.Perpisahan ini adalah arena uji coba 'tuk artikan dan lukiskan rupa jiwa luhurmu, ketulusanmu dan juga pengabdianmu







Minggu, 10 Januari 2010

KEUTAMAAN SHOLAT

Keutamaan Sholat

Syaqiq Balkhi, seorang syeikh dan ahli shufi yang terkenal berkata, "kita akan mendapatkan lima hal melalui lima cara, yaitu :
  1. Keberkahan rezeki melalui sholat dhuha.
  2. Cahaya di dalam kubur melalui sholat tahajud.
  3. Kemudahan menjawab pertanyaan munkar dan nakir melalui bacaan al Qur'an.
  4. Kemudahan melintas titian shirath melalui puasa dan sedekah.
  5. Naungan Arsy Ilahi melalui dzikrulloh dalam keadaan sendirian.
Di dalam berbagai kitab hadits banyak sekali hadits yang menegaskan pentingnya sholat serta keutaman-keutamaannya, sehingga sulit dan terlalu banyak jika dituliskan keseluruhan. Berikut adalah beberapa terjemahan hadits dari beberapa hadits Rosululloh saw :
  1. Perintah pertama yang diturunkan Alloh swt kepada umatku adalah sholat, dan yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah sholat.
  2. Takutlah kepada Alloh mengenai sholat ! Takutlah kepada Alloh mengenai sholat ! Takutlah kepada Alloh mengenai sholat !
  3. Pembatas antara seseorang dengan syirik adalah sholat.
  4. Ciri seorang muslim adalah sholat. Seseorang yang mengerjakan sholatnya dengan hati yang khusyu, menjaga waktu-waktunya dan memperhatikan sunnah-sunnahnya, maka dia adalah seorang yang beriman.
  5. Alloh swt tidak mewajibkan sesuatu yang lebih utama daripada iman dan sholat. Seandainya ada sesuatu kewajiban yang lebih utama daripada itu niscaya Alloh swt akan memerintahkan para malaikatNya yang sebagian dari mereka senantiasa ruku' dan sebagian lagi terus menerus sujud.
  6. Sholat adalah tiang agama.
  7. Sholat menghitamkan mulut syetan.
  8. Sholat adalah cahaya bagi orang yang beriman.
  9. Sholat adalah jihad yang paling utama.
  10. Selagi seseorang menjaga sholatnya, maka Alloh swt mencurahkan seluruh perhatianNya, tetapi jika ia melalaikan sholatnya, maka perhatian Alloh akan terlepas.
  11. Apabila suatu musibah turun dari langit, maka orang-orang yang memakmurkan masjid akan terhindar darinya.
  12. Apabila seseorang masuk ke dalam neraka jahannam disebabkan dosa-dosanya, maka api neraka tidak akan membakar anggota tubuh yang digunakan untuk bersujud.
  13. Alloh swt mengharamkan api neraka bagi anggota tubuh yag digunakan untuk bersujud.
  14. Amal yang paling disukai Alloh swt adalah sholat tepat pada waktunya.
  15. Keadaan manusia yang paling disukai Alloh swt adalah ketika dalam keadaan sujud, yaitu keningnya menyentuh tanah.
  16. Sedekat-dekat seseorang kepada Alloh adalah ketika dia berada dalam keadaan sujud.
  17. Sholat adalah anak kunci pintu surga.
  18. Apabila seseorang berdiri untuk melaksanakan sholat, maka pintu-pintu surga akan terbuka. Lalu tersingkaplah tabir antara Alloh swt dengan orang yang sholat itu selama dia tidak sibuk dngan batuk, dan sebagainya (yaitu perkara-perkara yag dibenci dalam sholat)
  19. Seseorang yang sedang melaksanakan sholat berarti mengetuk pintu yang maha kuasa, sebagaimana orang mengetuk pintu, maka pasti akan dibukakan baginya.
  20. Kedudukan sholat dalam agama adalah seperti kepala pada badan.
Itulah keutamaan sholat yang harus kita perhatikan baik-baik. Mulai sekarang marilah bersama-sama meningkatkan kualitas sholat kita, menambah kuantitas sholat sunnah kita, dan memperbaiki cara sholat kita agar kualitas sholat kita semakin meningkat… Sudahkah anda catat baik-baik dalam benak Anda…? Bagaimana komentar Anda…? Tergugahkah hati Anda? (Fadhail A'mal)
Sumber :INsankamil.com

KEUTAMAAN SHOLAT TAHAJUD

KEUTAMAAN MENUNTUT ILMU

Sesungguhnya Islam adalah agama yang menghargai ilmu pengetahuan. Bahkan Allah sendiri lewat Al Qur’an meninggikan orang-orang yang berilmu dibanding orang-orang awam beberapa derajad.

“Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajad.” (Al Mujadilah: 11)

Pada surat Ali ‘Imran: 18 Allah SWT bahkan memulai dengan dirinya, lalu dengan malaikatnya, dan kemudian dengan orang-orang yang berilmu. Jelas kalau Allah menghargai orang-orang yang berilmu.

“Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu)” (Ali Imran:18)

Allah juga menyatakan bahwa hanya dengan ilmu orang bisa memahami perumpamaan yang diberikan Allah untuk manusia.

“Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buatkan untuk manusia, dan tiada memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu” (Al ‘Ankabut:43)

Tuhan juga menegaskan hanya dengan ilmulah orang bisa mendapat petunjuk Al Qur’an.

“Sebenarnya, Al Qur’an itu adalah ayat2 yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu” (Al Ankabut:49)

Nabi Muhammad SAW juga sangat menghargai orang yang berilmu. “Ulama adalah pewaris para Nabi” Begitu sabdanya seperti yang dimuat di HR Abu Dawud.

Bahkan Nabi tidak tanggung2 lebih menghargai seorang ilmuwan daripada satu kabilah. “Sesungguhnya matinya satu kabilah itu lebih ringan daripada matinya seorang ‘alim.” (HR Thabrani)

Seorang ‘alim juga lebih tinggi dari pada seorang ahli ibadah yang sewaktu2 bisa tersesat karena kurangnya ilmu. “Keutamaan orang ‘alim atas orang ahli ibadah adalah seperti keutamaan diriku atas orang yang paling rendah dari sahabatku.” (HR At Tirmidzi).

Nabi Muhammad mewajibkan ummatnya untuk menuntut ilmu. “Menuntut ilmu wajib bagi muslimin dan muslimah” begitu sabdanya. “Tuntutlah ilmu dari sejak lahir hingga sampai ke liang lahat.”

Jelas Islam menghargai ilmu pengetahuan dan mewajibkan seluruh ummat Islam untuk mempelajarinya. Karena itu pendapat mayoritas ummat Islam (terutama di pedesaan) yang menganggap bahwa perempuan itu tidak perlu sekolah tinggi2, soalnya nanti tinggalnya juga di dapur jelas bertentangan dengan ajaran Islam.

Selain itu Nabi juga menyuruh agar ummat Islam menuntut ilmu berkelanjutan hingga ajalnya. Karena itu seorang muslim haruslah berusaha belajar setinggi2nya. Jangan sampai kalah dengan orang kafir. Ummat Islam jangan cuma mencukupkan belajar sampai SMA saja, tapi berusahalah hingga Sarjana, Master, bahkan Doktor jika mampu. Jika ada yang tak mampu secara finansial, adalah kewajiban kita yang berkecukupan untuk membantunya jika dia ternyata adalah orang yang berbakat.

Sekarang ini, tingkat pengetahuan ummat Islam malah kalah dibandingkan dengan orang-orang kafir. Ternyata justru orang-orang kafir itulah yang mengamalkan ajaran Islam seperti kewajiban menuntut Ilmu setinggi2nya. Jarang kita menemukan ilmuwan di antara ummat Islam. Sebaliknya, tingkat buta huruf sangat tinggi di negara2 Islam.

Hal itu jelas menunjukkan bahwa kemunduran ummat Islam bukan karena ajaran Islam, tapi karena ulah ummat Islam sendiri yang tidak mengamalkan perintah agamanya. Ayat pertama dalam Islam adalah “Iqra!” Bacalah! Di situ Allah memperintahkan ummat Islam untuk membaca, tapi ternyata tingkat buta huruf justru paling tinggi di negara2 Islam. Ini karena kita tidak konsekwen dengan ajaran Islam.

Nabi juga mengatakan, bahwa ilmu yang bermanfaat akan mendapat pahala dari Allah SWT, dan pahalanya berlangsung terus-menerus selama masyarakat menerima manfaat dari ilmunya..

“Apabila anak Adam meninggal, maka terputuslah amalnya kecuali tiga, yaitu ilmu yang bermanfaat….”(HR Muslim)

Pada awal masa Islam, ummat Islam melaksanakan ajaran tsb dengan sungguh2. Mereka giat menuntut ilmu. Hadits2 seperti “Siapa yang meninggalkan kampung halamannya untuk mencari pengetahuan, ia berada di jalan Allah”, “Tinta seorang ulama adalah lebih suci daripada darah seorang syahid (martir)”, memberikan motivasi yang kuat untuk belajar.

Ummat Islam belajar dari orang Cina teknik membuat kertas. Pabrik kertas pertama didirikan di Baghdad tahun 800, dan perpustakaan pun tumbu dengan subur di seluruh negeri Arab (baca: Islam) yang dulu dikenal sebagai bangsa nomad yang buta huruf dan cuma bisa mengangon kambing.

Direktur observatorium Maragha, Nasiruddin At Tousi memiliki kumpulan buku sejumlah 400.000 buah. Di Kordoba (Spanyol) pada abad 10, Khalifah Al Hakim memiliki suatu perpustakaan yang berisi 400.000 buku, sedangkan 4 abad sesudahnya raja Perancis Charles yang bijaksana (artinya: pandai) hanya memiliki koleksi 900 buku. Bahkan Khalifah Al Aziz di Mesir memiliki perpustakaan dengan 1.600.000 buku, di antaranya 16.000 buah tentang matematika dan 18.000 tentang filsafat.

Pada masa awal Islam dibangun badan2 pendidikan dan penelitian yang terpadu. Observatorium pertama didirikan di Damaskus pada tahun 707 oleh Khalifah Amawi Abdul Malik. Universitas Eropa 2 atau 3 abad kemudian seperti Universitas Paris dan Univesitas Oxford semuanya didirikan menurut model Islam.

Para ilmuwan Islam seperti Al Khawarizmi memperkenalkan “Angka Arab” (Arabic Numeral) untuk menggantikan sistem bilangan Romawi yang kaku. Bayangkan bagaimana ilmu Matematika atau Akunting bisa berkembang tanpa adanya sistem “Angka Arab” yang diperkenalkan oleh ummat Islam ke Eropa. Kita mungkin bisa menuliskan angka 3 dengan mudah memakai angka Romawi, yaitu “III,” tapi coba tulis angka 879.094.234.453.340 ke dalam angka Romawi. Bingungkan? Jadi para ahli matematika dan akuntan haruslah berterimakasih pada orang-orang Islam, he he he..:) Selain itu berkat Islam pulalah maka para ilmuwan sekarang bisa menemukan komputer yang menggunakan binary digit (0 dan 1) sebagai basis perhitungannya, kalau dengan angka Romawi (yang tak mengenal angka 0), tak mungkin hal itu bisa terjadi.

Selain itu Al Khawarizmi juga memperkenalkan ilmu Algorithm (yang diambil dari namanya) dan juga Aljabar (Algebra).

Omar Khayam menciptakan teori tentang angka2 “irrational” serta menulis suatu buku sistematik tentang Mu’adalah (equation).

Di dalam ilmu Astronomi ummat Islam juga maju. Al Batani menghitung enklinasi ekleptik: 23.35 derajad (pengukuran sekarang 23,27 derajad).

Dunia juga mengenal Ibnu Sina (Avicenna) yang karyanya Al Qanun fit Thibbi diterjemahkan ke bahasa Latin oleh Gerard de Cremone (meninggal tahun 1187), yang sampai zaman Renaissance tetap jadi textbook di fakultas kedokteran Eropa.

Ar Razi (Razes) adalah seorang jenius multidisiplin. Dia bukan hanya dokter, tapi juga ahli fisika, filosof, ahli theologi, dan ahli syair. Eropa juga mengenal Ibnu Rusyid (Averroes) yang ahli dalam filsafat.

Dan masih banyak lagi kemajuan yang dicapai oleh ummat Islam di bidang ilmu pengetahuan. Ketika terjadi perang salib antara raja Richard the Lion Heart dan Sultan Saladdin, boleh dikata itu adalah pertempuran antara bangsa barbar dengan bangsa beradab. Raja Richard yang terkenal itu ternyata seorang buta huruf, (kalau rajanya buta huruf, bagaimana rakyat Eropa ketika itu) sedangkan Sultan Saladin bukan saja seorang yang literate, tapi juga seorang ahli di bidang kedokteran. Ketika raja Richard sakit parah dan tak seorangpun dokter ahli Eropa yang mampu mengobatinya, Sultan Saladin mempertaruhkan nyawanya dan menyelinap di antara pasukan raja Richard dan mengobatinya. Itulah bangsa Islam ketika itu, bukan saja pintar, tapi juga welas asih. Jika kita menonton film Robin Hood the Prince of Thieves yang dibintangi Kevin Kostner, tentu kita maklum bagaimana Robin Hood terkejut dengan kecanggihan teknologi bangsa Moor seperti teropong.

Tapi itu sekarang tinggal sejarah. Ummat Islam sekarang tidak lagi menghargai ilmu pengetahuan tak heran jika mereka jadi bangsa yang terbelakang. Hanya dengan menghidupkan ajaran Islam-lah kita bisa maju lagi.

Ummat Islam harus kembali giat menuntut ilmu. Menurut Al Ghazali, sesungguhnya menuntut ilmu itu ada yang fardu ‘ain (wajib bagi setiap Muslim) ada juga yang fardu kifayah (paling tidak ada segolongan ummat Islam yang mempelajarinya.

Ilmu agama tentang mana yang wajib dan mana yang halal seperti cara shalat yang benar itu adalah wajib bagi setiap muslim. Jangan sampai ada seorang ahli Matematika, tapi cara shalat ataupun mengaji dia tidak tahu. Jadi ilmu agama yang pokok agar setiap muslim bisa mengerjakan 5 rukun Islam dan menghayati 6 rukun Iman serta mengetahui kewajiban dan larangan Allah harus dipelajari oleh setiap muslim. Untuk apa kita jadi ahli komputer, kalau kita akhirnya masuk neraka karena tidak pernah mengetahui cara shalat?

Adapun ilmu yang memberikan manfaat bagi ummat Islam seperti kedokteran yang mampu menyelamatkan jiwa manusia, ataupun ilmu teknologi persenjataan seperti pembuatan tank dan pesawat tempur agar ummat Islam bisa mempertahankan diri dari serangan musuh adalah fardu kifayah. Paling tidak ada segolongan muslim yang menguasainya.

Semoga kita semua bisa mengamalkan ajaran Islam dan bisa menegakkan kalimah Allah.


Referensi:
1. Ihya ‘Ulumuddiin karangan Imam Al Ghazali
2. Janji-janji Islam karangan Roger Garaudy