Minggu, 21 Februari 2010

REUNI AKBAR KELUARGA BESAR SMEAN 18/SMKN 17

               Setelah kian lama kita berpisah, tak ada sepintaspun wajah mu terlintas di ingatan ku, bayanganmu, serta tangis dan tawa mu, kini ada suatu insiatif dari alumni-alumni untuk mempersatukan kita, walau mungkin dirimu kini telah menjadi orang yang lebih baik ataupun tidak bukan masalah untuk bertemu denganmu, karna di antara kita pernah ada suatu ikatan dan persahabatan di mana dahulu kita canda tawa dan derita kita jalani bersama, oleh karena itu reuni ini sangatlah penting untuk membentuk silahturahmi antara alumni walau dahulu kita tak kenal anda siapa, dan dari mana di sinilah kita mempersatukan antara alumni smean 18 & smkn 17, dan ingatlah REUNI BUKAN AJANG UNTUK UNJUK GIGI, begitulah lelucon yang di lontarkan oleh komite sekolah, dan dalam benak terbesit suatu pertanyaan :
SIAPAKAH YG HADIR DALAM REUNI AKBAR SMEAN 18/SMKN 17 NANTI ?

1. PARA ALUMNI TERMASUK PARA ALUMNI YG TELAH SUKSES DILUAR
2. PARA GURU
3 .PARA MANTAN GURU YG TELAH PINDAH/PENSIUN
4. PARA EX KEPALA SEKOLAH/WAKIL
5. KEPALA SEKOLAH SEKARANG
6. PARA KARYAWAN TU/SATPAM
7. UNDANGAN DINAS

MASIH INGATKAH KITA DGN NAMA GURU GURU KITA SEPERTI :
*Pak Suko Prasodjo
*Ibu Misdar
*Ibu Mimin
*Pak Antony
*Ibu Sri
*Pak Maridjo
*Pak Sumardi
*Pak Sumargi
*Ibu Tien D
*Ibu Hersy
*Pak Hendro Tepong
*Pak Bahren
*Pak Syaid Fikri, dll

Masih ingatkah, siapa Guru steno, guru mengetik,guru statistik,guru agama,Guru Olah Raga, Guru Akutansi, Guru Ekonomi, Guru Bahasa Indonesia.................. , MASIH INGATKAH dengan teman sebangku, teman akbrab kita.....

Dimanakah mereka sekarang ???????? makanya ayo ikut reuni

ACARANYA :
1. HIBURAN-2
2. DOOR PRICE,
3.GAME
3. TEMU KANGEN,
4. TUKAR TUKARAN KARTU NAMA
5. DAN AJANG BISNIS REKAN REKAN, AJANG PINDAH KERJA, MENCARI KERJA, MENJALIN KEKELUARGAAN
6. dll acara

Sabtu, 13 Februari 2010

PERAYAAN HARI VALENTINE

PERAYAAN HARI VALENTINE
     Tasyabuh (menyerupai) orang kafir adalah fenomena yang telah merebak luas di kalangan masyarakat Islam. Salah satu bentuk tasyabuh yang cukup banyak terjadi adalah tasyabuh orang kafir dalam perayaan hari-hari besar mereka, yang salah satu di antaranya adalah apa yang dikenal dengan istilah hari valentin. Dalam makalah ini penulis menjelaskan latar belakang perayaan valentine dan hukum merayakannya disertai dengan nukilan dari fatwa Syekh Muhammad As-ShalehUtsaimin yang terkait dengan hal tersebut.
Pada suatu pagi Nura (nama seorang remaja putri) tiba-tiba datang kepada teman-temanya dengan membawa bunga mawar merah di dadanya yang disambut mereka dengan senyuman yang diiringi pertanyaan: “Dalam rangka apa kamu membawa bunga ini?”
Nura menjawab: Tidakkah kamu tahu bahwa hari ini adalah hari kasih sayang, semua orang sedang merayakanya dan saling memberi ucapan selamat, ini adalah perayaan terhadap kasih sayang, romantisme, kejujuran, ini adalah hari valentine…..dia terus berbicara dengan bangga menceritakan apa yang ia saksikan di saluran televisi, akan tetapi Amel – yang ikut mendengar cerita dengan seksama- bertanya kepada Nura dengan penuh rasa heran: 
Apa artinya valentine?
Dia menjawab: Artinya “cinta” dalam bahasa Latin..
Amel si gadis berpendidikan itu tertawa mendengar jawaban Nura, lalu berkata: Kamu merayakan sesuatu yang kamu sendiri tidak tahu maknanya? Sesungguhnya Valentine itu adalah seorang pendeta Nasrani yang hidup di abad ketiga Masehi. Amel terus bercerita tentang semua hal terkait dengan pendeta tersebut dan menjelaskan bahwa hari raya Valentine adalah semata-mata hari raya agama Nasrani yang bertujuan untuk mengenang salah seorang tokohnya.
Amel sangat menyesalkan perilaku sebagian remaja putri yang menelan begitu saja segala informasi yang diberitakan kepada mereka tanpa memikirkan secara jernih apa yang sebenarnya.

Latar Belakang Perayaan Valentine

         Amel mengatakan kepada teman-temannya bahwa dalam Ensiklopedi Katolik menyebutkan tiga riwayat seputar Valentine, tetapi yang paling terkenal adalah apa yang disebutkan sebagian kitab yang menyatakan bahwa pendeta Valentine dulu hidup di abad ke tiga Masehi pada masa pemerintahan Kaisar Roma Kalaudis II.Pada tanggal 14 Februari 270 M, kaisar ini mengeksekusi mati pendeta tersebut karena ia menentang terhadap beberapa perintah kaisar. Apa gerangan perintah yang ditentang oleh pendeta tersebut? Amel mengatakan bahwa kaisar mengamati pendeta tersebut telah berdakwah kepada agama Nasrani, lalu ia memerintahkan agar pendeta tersebut ditahan dan dieksekusi.
Riwayat lain menambahkan bahwa kaisar memandang bahwasanya para bujangan lebih bisa sabar dalam medan perang dari pada mereka yang berkeluarga. Para suami selalu berusaha menolak untuk pergi berperang. Oleh karena itu, kaisar mengeluarkan perintah yang melarang perkawinan, akan tetapi pendeta Valentine menentang perintah itu dan tetap menyelenggarakan akad nikah di gerejanya secara sembunyi-sembunyi, hingga akhirnya terungkaplah perkaranya lalu kaisar memerintahkan penangkapan terhadap pendeta itu dan memenjarakanya.
        Di dalam penjara pendeta berkenalan dengan seorang gadis, putri salah seorang sipir penjaga penjara. Gadis itu mengidap satu penyakit, lalu bapaknya meminta kepada pendeta agar menyembuhkanya. Setelah iobati, tak lama kemudian gadis itu sembuh –sebagaimana yang diceritakan dalam riwayat itu- dan pendeta itu jatuh cinta kepadanya. Dan sebelum dieksekusi, pendeta mengirim kepada gadis itu sebuah kartu yang di atasnya tertulis: “Dari yang tulus Valentine.“ Sebelum kejadian itu gadis tersebut telah masuk agama Nasrani bersama 46 orang kerabatnya.
Riwayat ketiga menyebutkan bahwa ketika agama Nasrani tersebar di Eropa, ada satu bentuk ritual keagamaan di salah satu kampung yang menarik perhatian para pendeta, yang mana para pemuda desa berkumpul di pertengahan bulan Februari dalam setiap tahunnya. Mereka mencatat seluruh nama gadis desa lalu memasukannya ke dalam sebuah kotak. Setiap pemuda diberi kesempatan untuk mencabut satu nama, dan nama gadis yang keluar itulah yang akan menjadi kekasihnya sepanjang tahun itu. Mereka pada saat itu ia langsung mengirim kepada sang gadis sebuah kartu yang tertulis di atasnya: “Dengan menyebut nama Tuhan Ibu aku kirim kepadamu kartu ini“. Hubungan cinta ini berlanjut hingga melewati satu tahun itu baru kemudian dirubah.
                Para pendeta memandang bahwa ritual tersebut dapat mengokohkan akidah orang-orang Roma, dan mereka menyadari bahwa ritual ini sangat sulit untuk dihapus, karena itu mereka menetapkan untuk merubah kalimat yang diucapkan para pemuda itu dari “Dengan menyebut nama Tuhan Ibu“ menjadi: “Dengan menyebut pendeta Valentine,“ sebab ia adalah simbol Nasrani, dan dengan cara itu mereka dapat mengaitkan para pemuda ini dengan agama Nasrani.
Riwayat lain menceritakan: bahwa Valentine ditanya tentang Tuhan Roma Athard, dia adalah Tuhan yang mengurusi perniagaan, kefasihan, makar dan pencurian, dan Jupiter yang merupakan Tuhan Roma terbesar, maka Valentine menjawab; Tuhan-Tuhan ini adalah rekayasa manusia, Tuhan yang sebenarnya adalah Isa Al-Masih.
Amel berkata: “Maha Tinggi Allah dari semua yang dikatakan orang-orang yang bodoh itu.”
Amel melanjutkan: Salah seorang pendeta mengatakan bahwa sungguh bapak-bapak dan ibu-ibu kita heran menyaksikan perkembangan terakhir bentuk perayaan agama ini, yang sebagian kartu ucapan selamat hari valentine memuat gambar anak kecil yang bersayap dua mengelilingi hati yang dibidik dengan anak panah.
Amel bertanya kepada teman-temanya: “Tahukah kalian apa yang dimaksud oleh symbol tersebut?”
Amel juga mengatakan bahwa ada salah satu website perayaan valentine yang sekelilingnya dihiasai gambar hati yang di tengahnya ada salib!!!


 Hukum Merayakan Hari Valentine

Majida menambahkan apa yang dikatakan Amel dengan apa yang telah ia baca terkait hukum merayakan hari raya orang Yahudi dan Nasrani seraya mengatakan bahwa dalam masyarakat yang dikuasai keyakinan akan cinta sejati dan mengharap kebaikan melalui ikatan keluarga mulai bermunculan tradisi-tradisi yang aneh pada sebagian kecil gadis-gadis beriman. Hal itu dampak dari siaran-siaran televisi, khususnya pada sebagian orang yang mengidap penyakit taklid (suka meniru) terutama di negara-negara industri maju, maka di situlah demam meniru begitu cepat menyebar khususnya pada wanita-wanita yang kurang pendidikan. Hal semacam itu juga tak lain adalah tanda kemunduran dan kekalahan, maka seyogyanya bagi setiap cendekiawan muslimah yang berpendidikan agar waspada terhadap penyakit taklid ini, dan jangan sampai tergoda untuk ikut meniru.
Abu Waqid r.a. menceritakan bahwa tatkalah Rasulullah saw pergi ke Khaibar bertemu dengan sebuah pohon milik orang-orang musyrikin yang dinamakan ”dzatu anwaath.” Mereka biasanya menggantungkan senjata padanya, lalu para sahabat berkata: Ya Rsaulullah, buatkanlah untuk kami dzatu anwaath seperti yang mereka punya, maka Nabi SAW bersabda:
“Maha suci Allah, ini sama dengan yang pernah dikatakan oleh kaum Musa a.s.: buatkanlah untuk kami Tuhan sebagaimana Tuhan mereka, demi dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya sungguh kalian ini mengikuti langkah-langkah orang-orang sebelum kalian.“ (HR. Tirmizi, hadits hasan).
Karakter suka meniru dan taklid meskipun kenyataanya ada dalam jiwa, namun ia tercela dalam agama jika pelakunya menyimpang dalam keyakinan dan pemikiranya, khususnya apabila terjadi dalam masalah aqidah atau ibadah atau syi’ar agama ataupun adat. Dan tatkalah kaum muslimin di zaman ini lemah maka semakin bertambahlah kwalitas meniru mereka kepada musuh-musuh Islam, dan fenomena-fenomena yang asing bertebaran di mana-mana baik dalam bentuk barang konsumtif ataupun prilaku dan akhlak. Di antara fenomena itu adalah bentuk perhatian mereka yang besar terhadap hari raya valentine yang notabenya bertujuan untuk mengenang pendeta Valentine sebagaimana yang dikisahkan oleh Amel. Jika mereka memperingati itu dengan sebuah keyakianan dan niat mengenang Valentine maka tidak diragukan lagi itu adalah perbuatan kufur, adapun jika tidak bermaksud itu maka ia telah berbuat kemungkaran yang besar.
Ibnu Qayyim mengatakan: “Memberi ucapan selamat terhadap syi’ar-syiar agama kafir adalah haram hukumnya (semua sepakat), seperti memberi selamat atas hari raya mereka atau puasa mereka dengan mengatakan: I’dun mubarak alaika (semoga hari rayamu membawa berkah bagimu), atau berbahagialah dengan hari rayamu, dan yang sejenisnya. Ini semua meski orang yang mengucapkanya tidak dihukumi kafir, namun itu adalah termasuk perbuatan yang diharamkan dan sama saja dengan memberi selamat atas sujud mereka kepada salib. Bahkan hal itu lebih terkutuk dan lebih besar dosanya dibanding memberi selamat terhadap perilaku minum khamr dan membunuh jiwa...Banyak orang yang tidak memiliki perhatian serta sensitifitas agama terjerumus ke dalam perilaku tersebut tanpa menyadari keburukanya, sebagaimana orang yang menyambut seorang hamba atas kemaksiatanya atau perbuatan bid’ahnya atau kekufuranya, maka orang semacam itu diancam mendapat murka dan kutukan-Nya “.
Amel kembali bertanya: „Apa kaitan hal ini dengan masalah wala‘ dan bara‘ wahai Majidah?“
Majidah menjawab: Di antara prinsip-prinsip aqidah salafushalih adalah wala‘ dan bara‘, karena itu wajib atas setiap yang berikrar bahwasanya tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya untuk merealisasikan prinsip ini. Wajib baginya untuk mencintai orang-orang beriman dan membenci orang-orang kafir, termasuk di dalamnya memusuhi dan menyelisihi mereka, dan ia harus meyakini bahwa dalam hal itu terdapat kemaslahatan yang tidak terhitung, sebagaimana dalam tasyabuh (menyerupai) mereka tedapat kerusakan yang jauh lebih besar.
Ditambah lagi bahwa menyerupai orang-orang kafir dapat akan memberikan rasa gembira dan kepuasan pada mereka, sebagaimana hal itu juga berarti mencintai mereka dan memberikan loyalitas perasaan terhadap mereka, karena orang yang merayakan hari raya ini dan melihat ada Margaret atau Hilary juga merayakan momen yang sama, pasti akan memberikan kegembiraan dan kepuasan tersendiri, dan Allah SWT berfirman:
" يا أيها الذين آمنوا لا تتخذوا اليهود والنصارى أولياء بعضهم أولياء بعض ومن يتولهم منكم فإنه منهم إن الله لا يهدي القوم الظالمين "
“Wahai orang-orang beriman! Janganlah kamu menjadikan orang Yahudi dan Nasrani sebagai teman setia(mu), mereka satu sama lain saling melindungi. Barang siapa di antara kamu menjadikan mereka teman setia, maka sesungguhnya mereka termasuk golongan mereka. Sungguh allah tidak memberi petunjuk kepada oranorang dzalim. “ ( QS. Al-Maidah: 51).
Dan Allah SWT berfirman:
" لا تجد قوما يؤمن بالله واليوم الآخر يوادون من حادالله ورسوله "
“Engkau (Muhamad) tidak akan mendapatkan suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan menentang Allah da Rasul-Nya.“ (QS. Al-Mujadilah: 22).
Allah SWT berfirman:
" ولا تأخذكم بهما رأفة في دين الله إن كنتم تؤمنون بالله واليوم الآخر "
“Dan janganlah rasa belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk menjalankan agama (hukum) Allah, jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian.“ (QS. An-Nur: 2).
Di antara keburukan tasyabuh (menyerupai) orang-orang kafir adalah bahwa menyerupai mereka berarti ikut menyebarkan syi’ar-syi’ar agama mereka dan menjadikanya dominan. Dengan demikian sunnah menjadi samar dan bercanpur dengan yang lain, dan tidaklah suatu bid’ah dihidupkan kecuali pasti sunnah dimatikan. Dan di antara dampak tasyabuh adalah memperbanyak jumlah mereka serta menolong dan mengikuti agama mereka, padahal seorang muslim senantiasa membaca dalam setiap rakaat shalat:
" اهدنا الصراط المستقيم, صراط الذين أتعمت عليهم غير المغضوب عليهم ولا الضالين "
“ Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat“. (QS. Al-Fatihah: 7).
Bagaimana ia meminta Allah SWT agar ditunjukkan kepadanya jalan orang-orang yang beriman dan dijauhkan dari jalan orang-orang yang dimurkai dan sesat, sementara ia sendiri yang memilih jalan orang-orang yang dimurkai dan sesat dengan penuh kesadaran.. Saudariku tercinta mungkin mengatakan: ia tidak ikut serta dalam keyakinan mereka, tetapi ia hanya ingin menebar ungkapan cinta dan rasa gembira di tengah sahabat-sahabatnya. Tentu saja ini adalah pandangan yang dangkal dan sebuah kelalaian, padahal Amel telah berbicara menjelaskan prinsip dan asal-usul hari raya ini. Bagaimana kemudian ia menjadi sebuah momen khusus untuk saling tukar-menukar bunga bahkan bagi kaum homo dan lesbian di Barat sebagai ajang melepaskan kebutuhan seks. Bagaimana mungkin seorang muslimah yang suci dan terhormat mensejajarkan diri dengan orang-orang kotor dan rendahan itu?
Merayakan hari valentine bukanlah sesuatu yang biasa, bukan pula perkara mainan, ia adalah satu bentuk nilai/tatanan yang diimpor dari Barat terkait hubungan antara laki-laki dan wanita. Sudah menjadi maklum bahwa mereka tidak mengakui batasan-batasan yang melindungi masyarakat dari dampak kerusakan moral seperti yang dibuktikan oleh fakta sosial mereka yang hancur dewasa ini. Dan Alhamdulillah, kita punya banyak alternatif yang menjadikan kita tidak lagi butuh untuk meniru dan bertaklid kepada mereka. Kita punya ibu misalnya, yang memiliki kedudukan tinggi yang kapan saja kita bisa mempersembahkan hadiah untuknya. Begitu juga bapak, saudara laki-laki dan saudara perempuan serta suami atau istri, tetapi pemberian hadiah tersebut bukan bersamaan dengan perayaan orang-orang kafir tersebut.
Sesungguhnya hadiah yang mengungkapkan rasa cinta adalah sesuatu yang baik, namun jika harus dikaitkan dengan perayaan-perayaan agama Nasrani dan tradisi-tradisi Barat akan menyeret pelakunya menjadi terkontaminasi dan mengikuti budaya dan cara hidup mereka..
Di akhir pembicaraan, Majidah mengatakan bahwa kalangan pedagang senang dengan kehadiran momen ini, karena dapat menghidupkan pasar bunga dan penjualan kartu ucapan selamat hari valentine. Jika tasyabuh dengan orang-orang kafir dalam hari raya mereka tidak boleh, maka begitu pula halnya berpartisipasi dalam kegiatan tersebut dengan bentuk apapun.
Nura berkata seraya membuang bunga mawarnya: sungguh aku sangat membutuhkan persahabatan seperti ini, persahabatan yang dapat membimbingku kepada kebenaran dan mencintaiku karena Allah SWT. Aku memohon kepada Allah SWT agar menjadikan kita termasuk orang-orang yang Dia katakan: „Cinta dan kasih sayangku wajib aku berikan untuk orang-orang yang saling mencintai karena-Ku, saling mengunjungi karena-Ku dan saling memberi karena-Ku.“
Semoga Allah SWT senantiasa menjadikan hidup kita penuh dengan kecintaan dan kasih sayang yang tulus yang mendekatkan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disiapkan bagi orang-orang yang bertaqwa. Dan semoga Allah SWT memelihara dan menjaga kepribadian islam kita yang agung dan memperbaiki kondisi kaum muslimin.

Fatwa Syekh Muhammad As-Shalih bin Utsaimin pada 5/11/1420 H.

   Pertanyaan: Dewasa ini perayaan hari Valentine telah menjadi trend, khususnya di kalangan para siswi dan mahasiswi, padahal itu adalah hari raya Nasrani. Seragam yang mereka pakai baju hitam dan sepatu hitam, mereka saling bertukar bunga merah…Kami mohon Syekh menjelaskan tentang hukum perayaan seperti ini, dan apa nasehat Syekh untuk kaum muslimin dalam perkara ini…!
Jawab: Merayakan hari valentine tidak boleh, oleh karena itu hukumnya haram dengan beberapa alasan:
1- Bahwa itu adalah hari raya bid’ah, tidak memiliki dasar dalam syari’ah Islam.
2- Hari raya seperti itu hanya akan menyibukkan hati dan perasaan dengan hal-hal yang tidak ada gunanya dan bertentangan dengan petunjuk salafushalih -semoga Allah meridhai mereka-, maka tidak boleh terjadi pada hari itu satu bentuk syi’ar hari raya apapun baik dalam makanan, minuman, maupun pakaian, atau saling tukar-menukar hadiah atau yang lainnya. Wajib atas setiap muslim untuk bangga dengan agamanya dan tidak boleh mengekor serta mengikuti setiap seruan. Aku memohon kepada Allah SWT agar melindungi kaum muslimin dari setiap fitnah, baik yang nampak maupun yang tersembunyi, dan membimbing kita dengan bimbingan serta taufik-Nya.

Jumat, 12 Februari 2010

MENCARI KEBERADAANMU


MENCARI KEBERADAANMU

Matahari hampir terbenam. Mega di langit kemerah-merahan seperti sisik emas. Ombak berkejar-kejaran ke pantai tiada putus-putusnya. Entah mengapa, pada malam itu aku bagaikan dibungkus sepi seperti seorang pengembara di padang pasir. Tanpaku saadari, beberapa butir mutiara jernih jatuh berlinangan dari pada kelopak mataku. Orang yang melahirkan aku tak pernah ku dengar hembusan nafasnya, apalagi berjumpa dengannya.
Aku dibesarkan dalam keluarga yang sederhana. Namun, aku tidak mendapat kasih sayang yang sepenuhnya dari pada ibu. Kakak-adikku lain dibelai manja. Aku dipaksa mengemas, memasak dan mengerjakan pekerkerja yang lain, padahal pekerjaan tersebut mudah untuk di kerjakan sendiri.
“Ibu berkata pada diriku, “engkau bukan anak kandung ibu!” Jadi aku di harus bekerja pekarjaan kerja rumah,”
Adakah kata-kata adik dan kakak benar? Aku harus mencari kepastian. Tanpa Aku bertanya ibu dia selalu memberikan kritikan yang sangat pedih dan sakit pada hati ku yang teriris. Suatu petang aku bertanya pada ayahku tercinta untuk mencari informasi mengenai ibu kandungku, ayah ku tercinta menceritakan semua yang ada pada diri ibuku yang di cerminkan dalam diriku, keesokan harinya aku melihat seorang wanita sedang duduk bersendirian. Dia kelihatan sedih. Aku menghampiri wanita itu dan bertanya khabarnya. Dia begitu ramah dan menceritakan kisah hidupnya.
Aku simpati mendengar ceritanya. Dia buntu karena masih belum dapat mencari anak kandungnya yang telah dia berikan kepada sebuah keluarga. Dia terpaksa memberikan anaknya karena tidak mampu membelanya dengan sempurna. Kini dia amat merindui dan ingin memeluk anaknya sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir. Aku sungguh terharu mendengar rintihan wanita itu.
Aku memeluk dan mencium wanita itu sebelum aku pergi meninggalkannya. Masih segar lagi dalam ingatanku kata-kata terakhirnya.
“Ingatlah. Seburuk mana sekali pun ibu kita, kita harus menghormatinya karena syurga di telapak kaki ibu,” kata wanita tua itu dengan lembut.
Suatu hari aku diajak oleh orang tuaku ke rumah sakit, aku berjumpa pegawai di kaunter untuk mendapatkan informasi. Aku menanti dengan seribu harapan. Sedang aku duduk di bangku bersama Lina, aku terdengar seorang doktor berbicara mengenai pesakitnya yang bernama Zainah. Aku teringat bahawa wanita yang aku temui tadi juga bernama Zainah. Tidak lama kemudian, aku melihat seorang paramedik ambulans menyorong wanita tadi. Doktor memeriksanya lalu menarik kain putih untuk menutupinya.
Tiba-tiba aku tersentak ternyata wanita itu adalah wanita yang kutemui tadi, Cita-citaku yang setinggi gunung itu hancur berderai.  wanita yang telah aku peluk dan cium tadi kini telah tiada. Manik-manik mutiara jernih pula merintis membasahi pipiku. Namun aku bersyukur kerana dapat memeluk dan mencium ibu yang kutemui sebelum dia meninggal.
Lamunanku tersentak oleh dentuman guruh. Aku mengesat air mataku lalu bangun dan beredar dari pantai. Kini, aku hanya mampu memanjatkan doa semoga roh ibu yang kutemui  ditempatkan bersama umat yang beriman.
Bersambung........

Hilang'y kelopak itu
Tunas itu mula bercambah,
Sekian lama tertanam di pelosok gentian,
Menjalar robek sinar mentar,
Walau halangan datang menerpa.

Tunas itu mula berkembang,
Kembangnya sekuntum mawar,
Bagai si puteri bangkit beradu,
Walau saingan menyerang tiba.

Si mawar mula mewangi,
Semerbak harum menusuk kalbu,
Ayuan merah kelopak menawan,
Lambaian hijau daunan menenang.

Lembut tubuh bersalut duri,
Membangkit cemburu iri sang flora,
Menzahir gerun takut sang fauna,
Hanya si kumbang gagah tiada gentar.

Ibu dikaulah mawar itu,
Yang kupujai tiap waktu,
Yang kurindui wajahmu,
Yang kukagumi ketabahanmu.

Cekal hati mendidik daku,
Sabar murni melayan kerenah anakmu,
Tiada kedengaran sepatah keluhan,
Tiada kelihatan setitip kemarahan.

Kini mawar itu hanyut terbawa arus,
Perlahan dimamah arus usia,
Gugur sudah si ayu kelopaknya,
Hilang sudah lambaian daunannya.

Segamit memori ku kenangi,
Setulus kasih ku dambai,
Potret wajahmu ku tatapi,
Sebuah kehilangan yang tiada ganti.

khas buat ibu tersayang..al-fatihah



Rabu, 03 Februari 2010

Jiwa yang muthmainnah (tenang)

JIWA YANG MUTHMAINNAH
Jiwa yang muthmainnah (tenang) merupakan dambaan dan impian bagi setiap umat manusia. Kalau kita lihat fenomena yang terjadi saat-saat ini adalah gambaran ketidak damaian dalam jiwa manusia. Adanya ketidaknyamanan negeri, ketidaktenangan rumah tangga dan ketidaknyamanan ditempat kerja disebabkan  manusia banyak lupa dari mengingat dan berdzikir kepada Allah SWT. Karena dengan mengingat Allah hati akan menjadi tentram. Allah SWT berfirman :
28. (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan MENGINGAT Allah. Ingatlah, hanya dengan MENGINGAT Allah-lah hati menjadi tenteram. (QS. 13:28)
Sebaik-baik bacaan dan dzikir adalah membaca Alqur’an karena Alqur’an kalamullah Alqur’an sebagai pandangan hidup (way of life)  yang dapat mengarahkan  manusia ke jalan yang diridhoi Allah. Disamping itu Alqur’an sebagai  pegangan hidup umat manusia merupakan tuntunan yang harus kita baca, pelajari dan kita amalkan. Membaca Alqur’an jangan ketika sedang ada masalah saja, akan tetapi hendaknya setiap hari kita mendawamkan dan membiasakan membaca Alqur’an baik waktu pagi ataupun malam walaupun 1-5 ayat, bisa saja pagi harinya atau kalau tidak bisa pagi maka malamnya yang terpenting istiqomahnya bukan banyaknya. Maka insya Allah hati akan menjadi tentram. Dan Alqur’an juga merupakan solusi bagi setiap masalah yang dihadapinya, agar manusia dapat keluar dari permasalahannya dan  mendapat petunjuk dari jalan kesesatan. Karena itu dengan mendawamkan Alqur’an maka segala permasalahan apapun yang dihadapi akan dapat kita atasi, juga permasalahan  kecil maupun besar akan Allah tunjukkan jalan keluarnya.
Dalam suatu riwayat dari Muadz bin Jabbal, dia berkata : Aku pernah bersama Nabi Muhammad SAW dalam suatu perjalanan. Maka aku berkata ya Rasulallah? Ceritakanlah kepada kami sebuah cerita yang bermanfaat kepada kami. Maka beliau menyampaikan : Jika kamu menginginkan kehidupan orang-orang yang beruntung, kematian orang-orang yang mati syahid, selamat pada hari dihimpunnya manusia, mendapat naungan di hari panas, dan mendapat petunjuk dari kesesatan, maka abadikanlah/langgenglah membaca Alqur’an karena ia adalah firman Allah yang maha pengasih, benteng dari syaitan dan berat dalam timbangan amal.

Hadits ini memberikan pemahaman bahwa kalau kita ingin hidup mulia dan mati syahid tidak harus berjihad dengan cara melakukan bom bunuh diri seperti yang dilakukan oleh para pelaku yang mengatasnamakan jihad. Karena jihad itu dalam arti luas adalah sungguh-sungguh. Artinya ada kesungguhan dalam setiap perintah yang dianjurkan oleh agama kita, bukan pengeboman yang selama ini terjadi. Oleh karena itu kita mesti hati-hati dalam mencari guru ngaji/ustadz khususnya untuk anak-anak kita agar tidak mudah menerima ajaran/aliran yang tidak jelas, hindari pengjian-pengajian yang tidak transparan apalagi mengikuti aliran sesat yang akhir-akhir ini banyak bermunculan.


Dalam hadits yang disampaikan oleh Anas RA Rasulullah bersabda :
Artinya : Perbanyaklah membaca Alqur’an di rumah kalian, sesungguhnya suatu rumah yang di dalamnya tidak pernah dibacakan Alqur’an, maka sedikit kebaikannya dan banyak keburukannya serta menyempitkan penghuninya. (HR. Addaruquthni)

Hadits ini mengajarkan kita keutamaan membaca Alqur’an yang maksudnya adalah bahwa untuk membentuk rumah tangga tentram, damai dan nyaman maka jangan lupa untuk menghiasi rumah-rumah kita dengan membaca Alqur’an, karena rumah yang tidak pernah dibacakan Alqur’an di dalamnya tiada kebaikan/keberkahan dan bahkan banyak keburukannya, serta rumah itu membuat penghuninya tidak betah tinggal di dalamnya. Maka pantas kalau yang terjadi banyak rumah tangga tidak mendapankan ketentraman karena jauh dari membaca Alqur’an. Untuk itu dianjurkan agar kita banyak membaca Alqur’an di dalam rumah kita, agar banyak kebaikannya dan jauh dari keburukannya serta menjadikan kita barokah dan betah tinggal di dalamnya. 

Dalam hadits yang diriwayatkan Imam At-Tirmidzi Rasulullah SAW bersabda :
Artinya : Sesungguhnya orang yang di dalam dadanya tidak terdapat sebagian ayat dari Al-Qur’an bagaikan rumah yang tidak ada penghuninya. (HR. Tirmidzi)


Dalam riwayat yang disampaikan Abu Hurairah RA, beliau berkata : Aku mendengar Rasulallah SAW bersabda : Barang siapa yang mengharapkan bertemu dengan Allah, maka hendaklah dia memuliakan keluarganya Allah, ditanya kepada beliau (Rasulallah SAW) : Apakah Allah Azza Wajalla memiliki keluarga? Beliau menjawab : ya. Ditanya lagi : Siapakah mereka itu ya Rasulallah? Beliau menjawab : Keluarga Allah di dunia adalah orang-orang yang membaca Alqur’an. Ingat barang siapa yang memuliakan mereka maka Allah akan memuliakan orang itu dan memberinya surga. Dan barang siapa yang menghina mereka maka Allah pun akan menghinakan orang itu dan memasukannya ke dalam neraka. Hai Abu Hurairah, tiada seorangpun di sisi Allah yang lebih mulia dari orang yang hafal Alqur’an. Ingat sesungguhnya orang yang hafal Alqur’an adalah lebih mulia di sisi Allah dari siapapun kecuali para nabi.

Begitu mulianya orang-orang yang membaca Alqur’an sampai-sampai disebutkan dalam hadits nabi sebagai Ahlullah (keluarganya Allah) karena Alqur’an  firman Allah yang mulia.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA juga dijelaskan :
Artinya : Barang siapa mendengarkan ayat Alqur’an (yang dibaca orang lain) maka Allah mencatat untuknya kebaikan yang berlipat ganda. Dan barang siapa membaca ayat Alqur’an kelak ayat yang dibacanya itu merupakan nur (cahaya) baginya di hari kiamat. (HR. Ahmad)

Dalam hadits yang lain Rasulallah bersabda : Bacalah Alqur’an karena sesungguhnya Alqur’an pada hari kiamat akan memberi syafa’at kepada pembacanya.

Dalam suatu riwayat bahwa kelak pada hari kiamat nanti ketika manusia bingung memikirkan dirinya masing-masing, ada makhluq yang menjelma menjadi seorang yang indah, cakep, cantik yang tidak dikenal oleh diri kita, dia adalah makhluq yang bernama Alqur’an. Dia mencari orang-orang yang senantiasa membaca Alqur’an, dan gemar membaca Alqur’an, lalu dia mendekatinya dan mengajak berbicara dengan perkataan sopan, bahasa yang indah dan menyenangkan, mengatakan ini aku yang dulu engkau  selalu menemaniku, engkau yang mengapeliku, engkau yang selalu membacaku baik di waktu pagi maupun malam,  kalau begitu mari kamu ikut aku kata Alqur’an, aku ajak engkau ketempat yang indah lalu dibawanya orang itu ketaman surganya Allah SWT.

Bagi orang-orang yang konsisten berdzikir mengingat Allah dengan membaca Alqur’an atau banyak menyebut nama Allah maka akan mendapatkan ketentraman jiwa dan mereka dipanggil dalam firmannya : Wahai jiwa-jiwa yang tentram. Kembalilah kepada Rabbmu dengan hati yang puas lagi diridhoi-Nya.
Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku

Selasa, 02 Februari 2010

LOGO SMK N 17

LOGO SMK N 17 JAKARTA


Segilima berwarna biru melambangkan bahwa SMK N 17 mempunyai kesetiaan/kestabilan/bisa diandalkan (warna biru) untuk mempertahankan azas negara yaitu Pancasila (segi lima)

Bunga dengan 5 helai berwarna merah diatasnya terdapat buku dan lilin , melambangkan bahwa SMK N. 17 selalu tertarik atau mempunyai semangat/keinginan (arti 5 helai bunga) yang kuat/bergairah/keberanian (berwarna merah) dalam menuntut ilmu pengetahuan (arti dari buku) dan berusaha memberikan pancaran sinar/cahaya kepada sesama ( arti lilin dengan cahaya)

SMK N 17 JAKARTA melambangkan nama lembaga pendidika
n